Softbank telah memasok listrik ke taman surya berkapasitas 102,3 MW dan memiliki kapasitas penyimpanan lithium-ion sebesar 27 MWh.Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 132 hektar dekat Kota Yakumo di pulau utara Hokkaido.
Pembangkit listrik ini memiliki kapasitas penyimpanan lithium-ion sebesar 27 MWh, menjadikannya pembangkit listrik tenaga surya + penyimpanan energi terbesar di negara ini.
Fasilitas tersebut bernama Softbank Yakumo Solar Park dan dimiliki oleh Hokkaido Yakumo Solar Park Co., Ltd., yang merupakan perusahaan patungan antara SB Energy dan Bank of Japan, yang memegang perusahaan Mitsubishi UFJ Leasing dan Finance Co., Ltd.
Seluruh listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tersebut akan dijual ke perusahaan utilitas lokal Hokkaido Electric Power Company dengan harga yang tidak ditentukan.Total pembangkit listrik tersebut diharapkan mampu menyediakan listrik bagi sekitar 27.965 rumah tangga setiap tahunnya.Proyek ini dikembangkan berdasarkan rencana tarif feed-in tenaga surya Jepang.Tidak ada informasi rinci yang diberikan mengenai teknologi fotovoltaik dan penyimpanan yang digunakan dalam proyek ini.
Di pulau Hokkaido, proyek penyimpanan energi + tenaga surya skala besar lainnya sedang dikembangkan.Pengembang real estate Tokyu Land sedang membangun sel surya 92 MW dan memiliki kapasitas penyimpanan lithium ion sebesar 25,3 MWh.
Pengembang real estat Tokyu Land telah mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk bekerja sama dengan Mitsubishi UFJ Leasing and Finance Corporation Jepang dan Japan Green Power Development Corporation untuk menggabungkan 92 MW energi surya di Hokkaido, Jepang utara, dengan kapasitas penyimpanan lithium ion sebesar 25,3 MWh.pasangan.
Menurut pernyataan online, pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 92,3 MW dimulai pada bulan Juli dan dijadwalkan selesai pada tahun fiskal 2019. Perangkat tersebut dibangun di atas lahan seluas 163 hektar di dekat kota.Tokyo-Mitsubishi UFJ Bank akan menyediakan dana untuk proyek tersebut, namun tidak mengungkapkan rincian keuangannya.
Pada bulan Agustus, Tokyu Land dan pengembang Renewable Japan mengumumkan rencana untuk bersama-sama mengembangkan kapasitas pembangkit listrik fotovoltaik sebesar 250 MW di negara tersebut.
Menurut analisis kelompok baterai mikro-litium, tujuan penggunaan penyimpanan dalam proyek ini adalah untuk mengurangi fluktuasi keluaran jaringan listrik di pulau tersebut.Pulau ini sedang mengembangkan dan membangun sejumlah besar proyek energi terbarukan, namun kapasitas jaringan listriknya terbatas.